Friday, November 6, 2015

CARA MEMANFAATKAN WAKTU
 Bagi kebanyakan orang waktu dilewatkan begitu saja, tanpa harus dimanfaatkan secara bermakna. Namun, jika Anda seorang entrepreneur, Anda pasti tahu bagaimana berharganya waktu bagi kemajuan usaha Anda.

Waktu tidak hanya setara dengan uang, namun lebih dari itu. Waktu merupakan aset tak kasat mata yang paling sulit untuk dikendalikan penggunaannya. Untuk itulah diperlukan beberapa panduan yang bisa membuat Anda memanfaatkan waktu dengan lebih efisien lagi.

Berikut beberapa strategi yang dapat Anda terapkan yang kami sadur dari buku Bob Adams berjudul “Small Business Start-Up: Your Comprehensive Guide to Start Up”:

Rencanakan aktivitas harian dan mingguan Anda

Jangan mengharapkan bisa mengelola sebuah bisnis yang sukses jika disiplin pribadi Anda begitu lemah. Jadilah seorang pengelola yang efektif dengan membuat sebuah jadwal bagi aktivitas harian dan mingguan Anda. Bagilah waktu dengan bijak. Jelaskan alokasi waktu dari tiap kegiatan yang harus dilakukan. Dan tiap minggu, pilihlah jenis aktivitas yang Anda jadikan prioritas untuk dilaksanakan.

Membuat prioritas

Agar dapat memanfaatkan waktu yang ada dengan seoptimal mungkin, Anda harus membuat sebuah skala prioritas, dimulai dengan mengerjakan sesuatu yang paling penting dan peka terhadap perubahan waktu serta memiliki pengaruh paling besar dan luas terhadap keberlangsungan perusahaan secara global.

Beberapa jenis tugas atau pekerjaan bisa bersifat mendesak dan penting. Contohnya sebuah presentasi untuk calon klien potensial. Namun sering tugas yang bersifat mendesak bukanlah sebuah pekerjaan yang paling penting.

Banyak pemilik sekaligus pengelola bisnis kecil memiliki kecenderungan untuk berpikir bahwa mereka harus memulai hari kerja dengan menyelesaikan tugas-tugas sehari-hari yang sebenarnya kurang bermakna bagi kemajuan perusahaan di masa datang. Tugas-tugas tersebut seperti menguji atau meluncurkan produk baru, mengevaluasi produk yang sudah ada di pasaran agar bisa lebih memenuhi harapan konsumen, mengkaji kembali sudut pandang pemasaran yang sesuai dengan perkembangan pasar terkini, atau menyusun dan merevisi rencana bisnis.

Lakukan pekerjaan-pekerjaan tersebut meskipun konsekuensinya Anda harus meluangkan waktu lebih banyak. Kadang hal ini juga membuat Anda mengorbankan pekerjaan lainnya yang lebih mendesak. Namun, Anda tentu bisa menyiasatinya dengan mendelegasikannya kepada bawahan.

Sisihkan waktu untuk yang tak terduga

Sebagai seorang pemilik bisnis tentunya tidak aneh lagi dengan segala hal yang berbau mendadak. Hal-hal yang mendadak ini mungkin tidak akan berdampak besar jika tidak terlalu mendesak atau penting tetapi jika hal yang mendadak tersebut bisa menentukan berkembang tidaknya bisnis Anda, maka tidak ada pilihan lainnya selain mengerjakannya hingga selesai secepatnya. Ada baiknya saat menyusun jadwal harian atau mingguan, Anda alokasikan sebuah waktu tambahan untuk menyelesaikan kewajiban-kewajiban yang datangnya tidak terduga.

Gulliver dan Negeri Liliput

Dahulu kala di negara Inggris ada seorang dokter muda bernama Gulliver. Ia senang berlayar ke tempat yang sangat jauh, hingga pada suatu saat mendapat badai di tengah lautan. Saat sedang berlayar datanglah angin topan yang sangat dahsyat. Semua orang yang ada di kapal tersebut terlempar ke laut. Gulliver terus bertahan dan berenang di tengah ombak yang bergulung-gulung. Akhirnya ia terdampar di sebuah pantai.

Ketika membuka matanya, Gulliver mendapati tubuhnya telah diikat dengan tali-tali kecil dan begitu banyak prajurit-prajurit kecil yang membawa tombak mengelilinginya.
"Jangan bergerak! Lihatlah keadaanmu, kau telah kami tawan!" teriak seorang prajurit kecil.
"Hai laki-laki raksasa, siapakah kau sebenarnya?"
teriak yang lainnya.
"Namaku Gulliver, kapalku tenggelam diterjang badai dan aku terdampar disini."
"Baiklah, kau akan kami bawa ke Istana. Rajaku akan menentukan apakah kau harus diusir atau boleh tinggal di sini."

Kemudian prajurit-prajurit kecil mengangkat dan menaikkan Guliver ke atas kendaraan raksasa yang ditarik kuda-kuda kecil.

Setelah tiba di Istana dan tali-tali yang mengikatnya dilepaskan, di hadapan raja Gulliver menceritakan kejadian yang menimpa diri dan kapalnya.

"Baiklah, kau boleh tinggal di sini asal kau berkelakuan baik dan sopan," kata sang Raja. Setelah itu raja menyuruh pelayannya untuk menyiapkan hidangan untuk Gulliver.

"Sebagai rasa hormat saya, saya ingin memberikan hadiah kepada Baginda," kata Gulliver sambil mengeluarkan sebuah pistol dan mencoba menembakkannya. Door!! Orang-orang di kota tersebut terkejut dan berlarian mendengar suara pistol Gulliver.

"Wow.... ini meriam yang hebat," kata Raja.

Keesokan harinya Gulliver berjalan-jalan keliling kota setelah diberi ijinoleh Raja. Gulliver merasa seperti sedang berjalan di antara rumah-rumah mainan. Gulliver pun makin akrab dengan penduduk di lingkungan Istana. Ia juga memberikan kenang-kenangan berupa sebuah jam kepada mereka.

Suatu hari Raja datang dengan putrinya untuk berunding. Raja merasa bingung karena raja di negeri tetangga ingin menikah dengan putri Baginda, tetapi putrinya tidak menginginkan hal itu. Jika permintaan tersebut ditolak, raja negeri seberang mengancam akan datang menyerang.

"Baiklah, aku akan berusaha menolong."

Gulliver minta disediakan tali-tali yang diberi kail pada ujungnya. Ketika ia pergi ke pelabuhan, kapal-kapal musuh sudah berjejer di tengah laut. Guliver pergi ke arah kapal itu. Tiba-tiba ia diserang dengan panah-panah kecil yang tentu saja tidak melukai badan Gulliver. Ia hanya menutup matanya dengan tangan agar panah-panah itu tidak sampai mengenai matanya.

Guliver menarik kapal-kapal musuh ke pelabuhan. "Hidup Gulliver!" teriak penduduk.
"Hebat! Gulliver sangat kuat." Akhirnya raja negeri tetangga memohon maaf dan berjanji tidak akan berperang lagi dan akan menjalin persahabatan.

Esok harinya Gulliver menemukan perahu miliknya yang sudah rusak dan hanyut terombang-ambing ombak. "Kalau kondisi perahu ini baik, aku mungkin bisa bertemu dengan kapal laut yang akan pulang ke Inggris." Maka penduduk negeri itu membantu Gulliver memperbaiki perahu.

Berkat usaha dan kerjasama yang baik, dalam sekejap perahu itu sudah bagus kembali. "Terima kasih banyak atas bantuan kalian semua." Tibalah hari kepulangan Guliver. Ia dibekali makanan dan juga sapi-sapi yang dinaikkan ke perahu.

"Baginda, saya telah merepotkan selama tinggal di sini dalam waktu yang lama. Maafkan saya jika banyak kesalahan."

"Hati-hatilah Gulliver, selamat jalan, semoga perahumu tidak dihantam badai lagi." Setelah diantar Raja dan segenap penduduk negeri, perahu Gulliver berangkat menuju lautan. Beberapa hari kemudian perahu Gulliver bertemu kapal laut besar. Ia segera melambaikan tangannya dan ditolong. Kebetulan sekali kapal itu akan pulang ke Inggris. "Syukurlah akhirnya aku bisa pulang ke Inggris," ucap Gulliver dalam hati. Orang-orang di kapal merasa kagum dan terheran-heran melihat sapi kecil yang dibawanya.

dampak kabut asap

Dampak Kabut Asap bagi Indonesia

i
Ilustrasi Kabut Asap via beritadaerah.co.id
 
Banyaknya pemberitaan mengenai kabut asap bersaing dengan pemberitaan tragedi Mina. Keduanya memang memiliki kesamaan. Selain frekuensi pemberitaan itu sendiri, kesamaan kabut asap dan tragedi Mina ialah frekuensi kejadian yang hampir terjadi setiap tahun. Juga, keduanya sama-sama bersifat merugikan.
Sebagai kejadian yang merugikan, tentu kabut asap memiliki dampak bervariasi terhadap negara ini. Apa sajakah dampak tersebut? Simak 5 Dampak Kabut Asap bagi Indonesia berikut ini!

1. Infeksi Paru-paru dan Saluran Napas

Kabut Asap RI 
Kabut asap yang melanda Sumatera dan Kalimantan tidak diragukan lagi menyebabkan banyak kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut/ISPA. Guru Besar Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FKUI yang juga Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan RI, Tjandra Yoga Aditama, mengatakan bahwa gangguan kesehatan akan lebih mudah terjadi pada orang yang memiliki gangguan paru dan jantung, orang lansia, serta anak-anak.
Tjandra menjelaskan, kabut asap dapat menyebabkan iritasi lokal pada selaput lendir di hidung, di mulut, dan di tenggorokan. Kabut asap juga dapat menyebabkan reaksi alergi, peradangan, hingga infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Yang paling berat adalah terjadi pneumonia.
"Kemampuan paru dan saluran pernapasan mengatasi infeksi juga berkurang sehingga menyebabkan lebih mudah terjadi infeksi," jelas Tjandra, Senin (7/9/2015), sebagaimana dilansir Kompas.
Untuk mencegah efek buruk tersebut, Tjandra mengimbau masyarakat yang telah memiliki penyakit kronik dan gangguan pernapasan untuk mengurangi intensitas ke luar ke luar rumah. Selalu gunakan masker yang baik jika berada di luar rumah. Lalu, jangan lupa untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat. (Lihat: Cara Melindungi Diri dari Risiko Gangguan Asap Riau)

2. Mengancam Keberlangsungan Berbagai Satwa Liar Dilindungi

 Kabut Asap RI
Di Palembang, kabut asap tidak hanya mengganggu kahidupan manusia, tetapi juga salah satu margasatwa yang dilindungi, yaitu harimau. Jumat lalu, seekor harimau Sumatera seberat 100 kilogram, tinggi 1 meter dengan panjang 2 meter ini menggegerkan warga Desa Tanjung Raman, Kecamatan Pendopo, Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan.
Dalam beberapa minggu terakhir, warga sering mendengar suara harimau yang keluar hutan dan memakan sapi dan kambing milik warga. Harimau ini keluar habitat karena makanannya di dalam hutan sudah banyak yang mati.
Sementara itu, orangutan di Pusat Reintriduksi Palangkaraya, Kalimantan Tengah, juga terkena dampak kabut asap. Menurut data Borneo Orang Utan Survival Foundation, disebutkan bahwa selama Agustus 2015, ada enam ekor bayi orangutan terserang Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) sangat parah.
Sedangkan, ratusan orangutan dewasa terancam penyakit airsacculitis yakni infeksi kantong suara. Dampak kabut asap juga membuat pengelola Yayasan Bos Nyaru Menteng Palangkaraya mengurangi waktu sekolah hutan bagi orangutan untuk meminimalisir jumlah orangutan yang terkena ISPA.

3. Kerusakan Lingkungan

Kabut Asap RI 
Selain mempengaruhi kesehatan, dan mengganggu ekosistem bagi satwa liar yang dilindungi, kabut asap akibat pembakaran hutan dan lahan juga dapat menghilangkan keragaman hayati. Kabut asap ternyata juga berdampak lebih luas kepada kehidupan di perairan sekitar.
“Pembakaran biomassa di Indonesia semakin intensif baik frekuensi maupun tinggkat kerusakannya sejak era 1970-an. Di bulan Juni 2013, polusi udara regional di Semenanjung Malaya mencapai rekor tertinggi, dimana kabut menyebar di tiga negara: Indonesia, Malaysia, dan Singapura, dan menyebabkan negara-negara tersebut berada dalam kondisi siaga,” ungkap penelitian yang dilakukan oleh Zeehan Jaafar dari University of Singapore dan Tse-Lynn Loh dari John G. Shedd Aquarium. Dikutip dari Mongabay, penelitian tersebut dimuat dalam jurnal ilmiah Global Change Biology.
Kendati terus menimbulkan krisis, masalah pembakaran lahan dan kabut asap ini masih terus terjadi. Bahkan, masalah ini semakin besar pada 2015. Tahun lalu, NASA masih merekam ratusan titik api di Sumatera.
Sejumlah dampak terhadap kesehatan, keragaman hayati, dan perekonomian ramai diberitakan oleh media massa. Sayangnya, tak satupun yang membahas dampak kabut asap dan kebakaran hutan ini terhadap ekosistem laut.

4. Angka Kemiskinan Bertambah

Kabut Asap RI 
Perihal dampak satu ini muncul dalam forum diskusi Senator untuk Rakyat di Cikini, Jakarta Pusat. Pada forum tersebut, Pemerintah diminta cepat menangani masalah kabut asap dan kebakaran hutan yang terjadi di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Jika tidak segera diselesaikan, masalah kabut asap dikhawatirkan semakin mengganggu kondisi perekonomian masyarakat.
"Kalau tidak segera diselesaikan, saya khawatir kabut asap akan menambah angka kemiskinan," ujar Firmanzah,Rektor Universitas Paramadina, Minggu (27/9/2015) sebagaimana dikutip dari Kompas.
Firman memprediksi bahwa angka kemiskinan akan melonjak naik karena terjadi darurat kekeringan yang mengganggu sistem pertanian dan perkebunan. Persoalan kabut asap di Sumatera dan Kalimantan dinilai ikut berperan dalam capaian ekonomi pada Semester I tahun 2015.

5. Dampak Ekonomi Secara Umum

Kabut Asap RI 
Meski ‘hanya’ berupa asap, bencana satu ini rupanya memiliki dampak ekonomi yang luar biasa. Dampak ekonomi akibat bencana kabut asap yang terjadi di beberapa provinsi di Indonesia pada 2015 bisa melebihi Rp20 triliun. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan bahwa angka itu didasarkan pada data tahun lalu.
Pada tahun lalu, terungkap bahwa kerugian akibat kabut asap yang dihitung selama tiga bulan dari Februari hingga April 2014 di Provinsi Riau mencapai Rp20 triliun. Namun, dari jumlah wilayah yang terkena serta tingkat keparahan kabut asap yang terjadi tahun ini, Sutopo memperkirakan jumlah kerugian kali ini akan lebih besar.
"Ya pasti. Kalau melihat skalanya lebih luas, pasti lebih tinggi (kerugiannya). Pada 2014 terkonsentrasi terutama di Riau, sekarang lebih meluas penyebaran asapnya di Sumatera dan Kalimantan. Saya lagi menghitung ini (kerugiannya)," kata Sutopo.

Sunday, November 1, 2015

Hello....

My name is Citra Ang
I go to methodist-2 school
I'm 15 years old.......

My hobby is drawing,dance.

Thank you for visit my blog...